Buku ajar adalah naskah yang ditulis oleh
dosen dalam rangka menunjang materi pokok mata kuliah yang diajarkan. Hal ini
dapat dilihat dari cara menyusun, penggunaannya dalam pembelajaran, dan teknik
penyebarannya.
Buku ajar disusun dengan alur dan logika sesuai
dengan rencana pembelajaran. Buku ajar disusun sesuai kebutuhan belajar
mahasiswa. Buku ajar disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi
tertentu.
Mengingat ada 3 tugas utama dosen dalam pembelajaran. Pertama, merancang
rencana pembelajaran termasuk diantaranya tugas membuat bahan ajar (buku ajar).
Kedua, melaksanakan pembelajaran dan ketiga, melakukan evaluasi terhadap
pencapaian belajar peserta didiknya. Terlihat jelas bahwa menulis buku ajar
adalah sebagai keniscayaan dari para dosen dalam menyusun rencana pembelajaran.
Jadi, agak aneh jika seorang dosen yang selama karirnya tidak pernah sekalipun
menulis buku ajar. Hehe..
Intinya, buku ajar disusun sesuai
dengan mata kuliah tertentu, diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan,
artinya buku tersebut haruslah ber-ISBN. Untuk kebutuhan promosi kenaikan
pangkat, buku ajar dihargai dengan angka kredit sebesar 20 poin, dan masuk
dalam kategori pendidikan (A).
Perkembangan buku ajar sangat bervariasi
tidak hanya berbentuk cetak, tetapi juga eBook, sistem tutor
on-line dan materi perkuliahan melalui video. Menulis buku ajar adalah
permainan bahasa, di mana bahasa merupakan aktivitas jiwa sekaligus aktivitas
otak. Bahasa yang digunakan dalam buku ajar adalah ilmiah populer. Tujuan
menulis naskah buku ajar, selain untuk memotivasi para dosen agar aktif
menulis, meneliti, dan mengikuti perkembangan ilmunya, juga untuk
memperlihat-kan kemampuan kritis mereka dalam membumikan ilmu mereka dalam
konteks berbahasa Indonesia.
Penulisan buku ajar merupakan program
andalan di lingkungan DP2M Ditjen Dikti Kemendikbud RI semenjak tahun 2000.
Program ini dilakukan dalam upaya memberi peluang kepada intelektual kampus untuk
memunculkan penemuan serta karya tulis baru made in Indonesia. Tentu
saja, penulisan buku ajar pasti mengandung nilai ekonomi jika dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
Hal menarik dari buku ajar adalah tentang
kualitasnya. Disini akan terlihat keahlian, kecendekia-an, dan kualitas
keilmuan dari penulisnya. Semakin hebat seseorang dalam menguasai suatu bidang
ilmu, maka penyampaian dalam buku tersebut akan semakin berbobot, mudah dibaca
dan dipahami, serta menyertakan contoh-contoh kasus dan soal yang membuka
wawasan para pembaca lebih luas.
Dosen yang selama ini lebih memilih
mengajar ke sana kemari tanpa bergerak meneliti dan kemudian menulis buku
secara bertahun-tahun tak ubahnya bagai “penjual kecap” keliling. Padahal
kehidupan akademik dewasa ini dapat tercermin dari gairah para intelektual
kampusnya dalam menulis buku. Situasi dan kondisi demikianlah yang mendorong Penerbit Deepublish untuk selalu konsisten dalam
memfasilitasi para dosen untuk menerbitkan buku-buku karya mereka dengan sistem
bisnis yang memungkinkan dosen mendapat royalty >20% dalam waktu <30
hari.
Berikut adalah ciri-ciri buku ajar yang baik:
1. Format
buku sesuai dengan ketentuan UNESCO, yaitu maksimal ukuran kertas A4 (21 x
29,7cm) dan minimal menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi A5 (14,8 x
21cm) dengan jumlah minimal 49 halaman.
2. Memiliki
ISBN (International
Standard Book Number).
3. Menggunakan
gaya bahasa semi formal.
4. Struktur
kalimat minimal SPOK (Subjek Predikat Objek Keterangan).
5. Mencantumkan
TIU, TIK, dan Kompetensi.
6. Disusun
sesuai dengan Rencana Pembelajaran.
7. Menyertakan
pendapat atau mengutip hasil penelitian pakar.
8. Menggunakan
catatan kaki/catatan akhir/daftar pustaka, dan jika mungkin menyertakan index.
9. Mengakomodasi
hal-hal/ide-ide baru.
10. Diterbitkan
oleh penerbit yang kredibel (Penerbit Deepublish).
11. Tidak
menyimpang dari falsafah NKRI.
Setiap halaman buku sebaiknya mengindahkan hal-hal berikut
ini:
1. Setiap
alinea berisi satu pokok pikiran.
2. Menggunakan
alinea yang pendek.
3. Menggunakan
kalimat-kalimat pendek, agar mudah diingat (10-20 kata per kalimat).
4. Setiap
halaman dibuat menarik dan mudah diingat secara verbal maupun visual
(mengindahkan kaidah penggunaan tipografi dan tata letak yang baik).
5. Setiap
halaman berisi teks, grafik/diagram, tabel, gambar (berupa foto maupun
ilustrasi), inset pengingat, inset histori.
6. Tuliskan
kalimat motivasi dan inspirasi.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar