Ilmu pengetahuan dan keahlian yang
Anda miliki sekarang, tidak akan memberikan manfaat jangka panjang jika tidak
diabadikan dengan tulisan. Ilmu Anda juga tidak akan bermanfaat secara maksimal
kepada lebih banyak orang tanpa tulisan. Kehebatan Anda tidak akan berarti
apa-apa karena orang akan lupa. Namun, kalau ada tulisan yang Anda wariskan
maka Anda akan tetap ada di dunia ini, walaupun Anda telah dipanggil oleh-Nya.
Dengan tulisan, Anda sudah melakukan dua hal sekaligus. Memberikan manfaat
kepada banyak orang saat ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan
datang, tentu saja menjadi amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalur
walaupun Anda telah tiada. Percayalah, tulisan menjadi warisan terbaik yang
diberikan manusia kepada manusia lainnya. Tulisan tak akan lekang oleh waktu.
Informasi berikut
sebagai perbandingan produktivitas yang perlu kita renungkan dan ambil langkah
konkrit pembenahannya bersama. Buku yang diterbitkan di Amerika tiap tahunnya
minimal 70.000 judul.
Sedangkan di Indonesia, maksimal sekitar 7.000 judul, atau
10% dari Amerika. Wajar saja GDP Amerika (negara maju) jauh lebih besar dari
Indonesia (negara berkembang). Hal ini terjadi karena tingkat keinginan dan
keseriusan masyarakatnya untuk terus belajar dan mengembang-kan diri jauh
berbeda.
Sekarang, mari kita
lihat juga di lingkungan perguruan tinggi. Hampir semua dosen di Amerika telah
menulis buku. Bagaimana
Indonesia? “masih” segelintir orang saja. Oleh karena itu,
mari bersamasama kita dukung gerakan menulis buku di Indonesia khususnya buku
ajar dan buku referensi, dimulai dari diri sendiri. Dengan menulis buku ajar
dan buku referensi, akan sangat banyak manfaat keilmuan yang akan dimiliki,
dipahami, dan dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Jika hal ini terjadi,
tidaklah mustahil kualitas perekonomian dan kemandirian bangsa Indonesia akan
meningkat drastis, dalam waktu singkat.
Kita mengenal berbagai jenis buku di
sekolah dan perguruan tinggi seperti buku ajar, buku referensi, LKS, buku diktat,
modul ajar, buku monograf, buku pedoman, dan buku petunjuk praktikum.
Bentuk-bentuk buku tersebut banyak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah formal: SD, SMP, SMA, SMK ataupun PT.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar